Asuhan Keperawatan Eklamsia

Asuhan Keperawatan Eklamsia - Hai teman Nursing Nurse, di Artikel ini yang berjudul Asuhan Keperawatan Eklamsia , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Info kesehatan, Artikel Kumpulan Askep, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.

Judul : Asuhan Keperawatan Eklamsia
link : Asuhan Keperawatan Eklamsia

Baca juga


Asuhan Keperawatan Eklamsia

Asuhan Keperawatan Eklamsia



ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN EKLAMPSIA DI RUANG ICU RSUD xxxxxx
I.      Identitas Pasien
Nama                       : Ny. N                                                                                               
No. MR                   : 1214 52
Umur                       : 21 tahun
Jenis kelamin           : Perempuan
Agama                     : Islam
Tanggal masuk RS  : 13-01-2010    jam : 12. 00 wib
Tanggal pengkajian : 13-01-2010    jam : 12. 30 wib
Diagnosa medis       : Eklampsia
Alamat rumah          : Granan, cangkol 3/9 mojolaban
II.       Identitas Penanggung Jawab
Nama                      : Tn. A
Jenis Kelamin         : Laki- laki
Alamat                   : Pranan, cangkol 3/9 mojolaban
Hub dengan Pasien            : Suami
III.    Riwayat Kesehatan
A.    Alasan Masuk ICU/ ICCU
Klien GIP0A0 dengan eklampsia mengeluh pusing, muntah-muntah  > 5 kali, kemudian tampak gelisah dan riwayat kejang selama di IGD hingga tidak sadarkan diri ( tersedasi).
B.     Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing
P: Pusing dirasakan saat aktifitas
Q: Pusingnya cekot-cekot
R: Pusing dikepala
S: Skala 8
T: pusingnya menetap di kepala
C.     Riwayat Kesehatan Sekarang
     Klien sejak pagi mengeluh pusing, kemudian oleh keluarga dibawa ke Bidan . Hasil pemeriksaan di Bidan : TD : 170/90 mmHg. Terdapat pitting edema ektremitas. TFU : 34cm, HPL : 28-01-2010. Aterm G1PoAo, kemudian oleh Bidan dirujuk ke RSUD Sukoharjo dan dibawa ke IGD pada tanggal 13-01-2010. Hasil pemeriksaan yang terdapat di IGD : TD = 170/110 mmHg, S : 36,2 ‘C, N : 109 x/menit, RR : 26 x/menit. Selama di IGD pasien muntah-muntah > 5 kali, kemudian kejang dan gelisah sampai tidak sadarkan diri,selama di IGD klien mendapatkan terapi infus RL 20 tpm, Diasepam 2.5 mg dan O2 3 lpm. lalu pasien dipindah ke ICU. Klien mengeluh kenceng-kencengnya jarang, nyeri di perut muncul saat HIS ada seperti diremas-remas, skala nyeri 5. DJJ 151 x/mnt, HIS 2x10’x30’, pembukaaan 2.Vital sign pada saat di ICU : TD:165/112 mmHg, N : 107 x/menit, S : 36,0 ‘C, RR : 26 x/menit, KU : lemah. Klien terpasang kanul binasal dengan O2 : 3 ltr/menit, kesadaran Composmentis. Klien terpasang DC dengan urine 550 cc. Klien mendapat terapi infus RL 20 tpm, injeksi dexametasone 0,5 mg/ IV, kalmoxilin 1 gr, mgso4 40 % 8 gr (20 cc) / IM, 10 cc di bokong kanan dan 10 cc di bokong kiri.
D.    Riwayat kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah dirawat di RS. Klien mengatakan selalu memeriksakan kehamilannya ke Bidan dan tensinya normal terus. Klien baru mengetahui kalau tensinya tinggi saat akan melahirkan.
E.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien. Akan tetapi klien dan keluarga mengatakan ada salah satu anggota keluarga yang mempunyai penyakit hipertensi yaitu ibu klien. Klien juga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit asma, TBC, DM, jantung dan penyakit menurun/menular lainnya.
GENOGRAM






 

              Keterangan :
                                      : meninggal
                                      : laki – laki masih hidup
                                      : perempuan masih hidup
                                      : garis perkawinan
                                      : garis keturunan
                                      : tinggal serumah
                                      : klien


 
                                      : punya penyakit hipertensi
IV.  Peungkajian Umum dan Pengkajian Fisik
A.    Kardiovaskuler
TD : 165/112 mmHg
Pemeriksaan jantung
-          Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
-          Palpasi   : Ictus cordis teraba pada intercosta 4-5 sinistra
-          Perkusi   : suara jantung redup
-          Auskultasi : S1 S2 reguler, tidak ada nyeri dada
B.     Respiratory
RR : 26 x/menit, klien mengatakan sesak nafas
-          Inspeksi : bentuk simetris, pengembangan paru kanan dan kiri sama
-          Palpasi   : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
-          Perkusi   : resonan
-          Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
C.     Neurologis
GCS : 15 , E: 4, M : 6, V : 5
Suhu : 36,5 ‘C
Keasadaran : composmentis (sadar penuh)
D.    Abdomen
Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi : terdapat striae gravidarum, tampak linea gravidarum
Auskultasi : DJJ: 151 x/menit
HIS: 2 X 10’X30”
Perkusi : tympani
Palpasi: Leopold I : TFU 34 cm, letak bokong
Leopold II: Punggung janin berada dari kanan (puka)
Leopold III : letak kepala
Leopold IV : Konvergen : kepala sudah masuk pintu atas panggul
Klien mengatakan kenceng – kencengnya masih jarang
E.     Nutrisi
IMT : BB/TB2(m) = 60/155 cm 2 = 60/2.4025 = 24.9 (gemuk)
Pola makan / nutrisi
Selama di rumah:
Makan 3-4 kali sehari, dengan nasi, lauk pauk, sayur, minum 8 gelas air putih per hari, tidak ada pantangan makan dan tidak ada alergi makanan tertentu.
Selama di Rumah Sakit: BB: 60 kg. Kapilary refill > 2 detik. TB: 155 cm klien belum makan dan minum saat dilakukan pengkajian.
F.      Muskuloskeletal
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas      :  Akral dingin terpasang infus RL ditangan kanan 20 tpm, terdapat pitting odema, kuku bersih. Kekuatan otot bisa bergerak bebas.
Bawah : Akral dingin terdapat pitting odem, kuku tampak bersih, kekuatan otot bisa bergerak bebas.
G.    Cairan
Klien mendapat terapi  infus RL 20 tpm ditangan kanan saat dilakukan pengkajian klien belum minum.
Selama di rumah:
Klien biasanya minum air putih 8 gelas sehari
H.    Genitonuria.
Pemeriksaan Genetalia
Pasien terpasang dower kateter  sekitar 550 cc dengan warna urin kuning jernih, pembukaan 2 cm, STLD( +), ketuban belum pecah, tampak adanya odem di genetalia.
Pemeriksaan Anus:
Tidak ada pembesaran vena, tidak ada hemoroid, anus belum menonjol.
I.       Integumen
Kapilary refill > 2 detik. Akral dingin, tidak keluar keringat dingin. Terdapat linea gravidarum dan strie gravidarum di abdomen, tampak odem pada ekstremitas atas dan bawah serta area genitalia.
Warna kulit kuning kecoklatan, bersih, tidak tampak adanya infeksi pada kulit.
J.       Endokrin.
1.      Pemeriksaan leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat peningkatan vena jugularis.
2.      Pemeriksaan axilla :
Tidak ada pembesaran kelenjar limfa.
3.      Pemeriksaan fisik lainya :
a.       Kepala : kulit kepala tampak bersih, agak berminyak, warna rambut kecoklatan lurus.
b.      Wajah : Bentuk bulat, tampak sembab, tampak pucat. Ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
c.       Mata : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
d.      Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret, terpasang kanul binasal dengan O2 : 3ltr/mnit.
e.       Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi lengkap tidak ada gigi palsu
f.       Lidah : tampak adanya luka bekas kejang sepanjang 0.2 cm
g.      Telinga : keduanya simetris, bersih, tidak ada lesi
h.      Pemeriksaan Payudara :tidak ada luka atau lesi, bentuk simetris, kedua puting menonjol, areola menghitam teraba kencang, tidak ada benjolan, ASI belum keluar,kolostrom belum keluar, tidak ada nyeri tekan.
K.    Pola fungsi kesehatan:.
1.    Pola persepsi dan pemeliharaan  kesehatan.
Sebelum sakit:
Klien mempercayakan kesehatannya pada tenaga kesehatan.
Saat ini:
Klien tahu sekarang berada di RS dan mempercayakan pemeliharaan kesehatannya pada tenaga kesehatan.
2.    Aktifitas dan Latihan.
Sebelum sakit:
Sebelum sakit klien biasa melakukan aktifitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Selama di RS:
Aktifitas klien terbatas dan semua ADL klien dibantu keluarga dan perawat
ADL
0
1
2
3
4
Keterangan
Makan/ minum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi


0 = Mandiri
1 = Dengan alat bantu
2 = Di bantu orang lain
3 = Di bantu orang lain dan alat
4 = Tergantung total
3.    Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit:
Sebelum sakit klien biasa tidur 8 jam perhari dengan tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 7 jam perhari. Klien mengatakan bisa tidur tidur nyenyak.
Selama di RS:
Saat dilakukan pengkajian klien belum tidur sama sekali.
4.    Eliminasi
Sebelum Sakit:
Sebelum sakit klien biasa BAB 1x/hari kadang 2 hari sekali dengan konsistensi lembek warna kuning. Klien BAK 4-5 x/hari (800 cc/ hari) berwarna kuning jernih.
Selama di RS:
Saat dilakukan pengkajian klien belum BAB, klien terpasang DC dengan jumlah urin 550 berwarna kuning jernih.
5.    Persepsi Diri
Sebelum Sakit:
Klien mengatakan sebagai istri.
Selama di RS:
Klien pasrah dengan kondisinya dan ingin cepat sembuh serta cepat pulang.
6.    Peran dan Hubungan Sosial:
Sebelum Sakit:
Hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitar baik. Klien dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan baik.
Selama di RS:
Klien dapat berinteraksi dengan keluarga dan perawat dengan baik.
7.    Seksual dan Reproduksi
Sebelum Sakit:
Klien adalah seorang perempuan yang berusia 21 tahun, belum mempunyai anak, ini adalah kehamilan pertamanya.
HPL : 28-01-2010
HPHT: 21-04-2009
8.    Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit:
Klien beragama islam selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu
Selama di RS:
Klien hanya berdoa saja
9.    Koping dan Kognitif Perceptual.
Sebelum Sakit:
Klien dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan cara berdiskusi dengan suaminya.
Selama di RS:
Selama klien sakit, klien bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan berdiskusi dengan suami dan orang tua dan mertuanya.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
a.       Hasil pemeriksaan urin tanggal 13-01-2010
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Warna
PH
Protein
Reduksi
-          Puasa
-          2 jam pp
-          Sewaktu
      Billirubin
      Sedimen
-          Leukosit
-          Eritrosit
-          Ephitel
-          Silinder
-          Kristal
-          Bakteri
-          Lain-lain
Kuning muda/jernih
7
(+1)/positif satu
(-) negatif
(-) negatif
2-3
3-4
(+1)
(-)
(-)
(-)
(-)
Kuning muda –kuning tua
4,8-7,8
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
4-5 / LPB
0-1  /LBP
Negatif
Negatif
Negatif
b.      Hasil pemeriksaan imunologi tanggal 13-01-2010
Pemeriksaan
Hasil
HbsAg
(-) negatif
c.       Hasil pemeriksaan urine tgl 13-01-2010
1). Makroskopis
 Warna             : kuning
    Kejernihan     : jernih
2).  Sedimen
    Eritrosit          : 0-1 / LPB
  Leukosit           : 0-1 / LPB
  Epitel               : positif
Assay
result
Reference value
Level
Creatinin
Glucose
SGOT
SGPT
Urea
1,00
95,96
30,27
18.94
11,93
0,5 - 0,9 mg/dl
70    - 120 mg/dl
0 - 21 U/L
      0-22 U/I
10 – 50 mg /dl
High
Normal
High
Normal
Normal
d.      Hasil pemeriksaan hematologi tanggal 13-01-2010
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
Hb
Eritrosit
Hemtokrit
Index eritrosit :
MCV
MCH
MCHC
Leukosit
Trombosit
Waktu perdarahan
Waktu pembekuan
Golongan darah ABO
Jenis lekosit :
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
Malaria
filaria
12,8 (-)
4,52 (N)
35
75,9
22,9
37,3
12.700 (+)
37.000
2.00
3.00
B
59
32
10
g/dl
6x10 UL
%
Pf
Pg
%
3x10 UL
3x10 UL
Menit
Menit
%
%
%
Lk :13.0-16, pr : 12.0-1.0
Lk : 4,5-5,5, pr : 4,0-5,0
Lk : 40-48, pr : 37-43
82-92
27-31
32-36
5.0-10
150-400
1-3
1-6
50-70
20-40
2-8
Negatif
negatif
e.       Hasil pemeriksaan EKG tgl 13-01-2010
Normo Sinus Ritme
TERAPI
1.        Tgl 13-10-2010
Terapi injeksi :
Jenis terapi
Keterangan
jam
dexametason 5 mg /12 jam
antihistamin & antiinflamasi
14, 02
kalmoxilin 1 gr /8 jam
Antibiotik
13, 21, 05
MgSO4 40% 8 gr (20 cc) boka/boki
Anti kejang
13
      
NB : - observasi TD/6 jam bila TD naik 160/110 mmHg, ulangi MgSO4 4 gr
-  Jika produksi urin 30 cc/jam ulangi MgSO4 4 gr / 6 jam (10 cc) : jam 16, 22, 04, 10, jam 22, 04 tidak diberikan.
     Terapi O2 :3 ltr/mnit
    
Terapi oral :
Jenis terapi
Keterangan
Jam
misoprostol ¼ tab (50 mg)/ 6 jam
antasida,anti ulcerasi
18, 24, 06 : jam 06 di stop
nifedipine 10 mg /8 jam jika TD > 180/110 mmHg
Anti hipertensi
22
diazepam 5 mg/ml (2 ml)
Sedatif/ anti kejang/ relaxan
K/P
     NB : misoprostol stop bila pembukaan ≥ 4 cm atau his >3x10’ (sublingual)
     Terapi infus : RL 20 tpm
     Terapi gizi : diet rendah garam
     Tgl 13-02-10 jam 19.00 diberikan D5% + piton 5 unit 20 tpm     
2.        Tgl 14-10-2010
Jam 07.00 terapi infus RL 20 tpm, jam 12.15 diberikan terapi  D5% + piton 5 unit drip 8 tpm dinaikkan 4 tpm per 15 menit sampai dengan batas 20 tpm. HIS kuat 4x10x45.
Piton digunakan untuk menaikkan his
Terapi injeksi :
Jenis terapi
Keterangan
jam
dexametason 5 mg/ 12 jam
Anti histamin, anti inflamasi
12, 24
kalmoxilin 1 gr /8 jam
Antibiotik
12, 20, 04
MgSO4 40% (10 cc)/6 jam bila TD>160/100 mmHg (boka/boki)
Anti kejang
10, 16, 22, 04
Terapi O2 3 ltr/mnit
Terapi gizi : Diit rendah garam
3.        Tgl 15-10-2010
Terapi infus RL 20 tpm
Terapi gizi : diet rendah garam
Terapi injeksi :
Jenis terapi
Keterangan
jam
dexametason 5 mg/12 jam
Anti histamin, anti alergi
12, 24
kalmoxilin 1 gr/8 jam
Antibiotik
12, 20, 04
Terapi obat oral
Jenis terapi
Keterangan
jam
nifedipine 10 mg/8 jam jika TD > 180 /110 mmHg
Anti hipertensi
08
Data Fokus:
DS: klien mengeluh pusing
 P: Pusing dirasakan saat beraktifitas
 Q: Pusingnya cekot-cekot
 R: Pusingnya di kepala
 S: Skala 8
 T: Pusing menetap di kepala
 Klien mengatakan sesak nafas
 Klien mengatakan kenceng- kencengnya masih jarang, nyeri di perut muncul saat HIS ada seperti diremas-remas, skala nyeri 5.
DO: TD: 165/112 mmHg
N  : 107 x/menit
RR: 26 x/menit
DJJ: 151x/menit
His : 2x 10’x30 ‘’
Palpasi pada bdomen :
Leopold I :TFU: 34 cm, letak bokong.
Leopold II: Punggung janin berada dikanan (puka).
Leopold III: Letak kepala
Leopold IV: Konvergen: kepala sudah masuk PAP (pintu atas panggul)
Turgor kulit / kapilary refill >2 detik
Akral dingin, tidak terdapat peningkatan vena jugularis.
Terpasang infus RL ditangan kanan 20 tpm.
Terdapat pitting odem.
Klien terpasang Dc dengan urin 550 cc. Berwarna kuning jernih.
Pembukaan 2 cm STLD  (+), ketuban /amnion (+)
Tampak odema pada ekstermitas atas dan bawah serta area genitalia
Wajah tamapak sembab dan pucat. Ekspresi wajah tampak menahan nyeri
Terpasang kanul O2 3 L dengan kanul binasal
Ku: Lemah
Lidah: tampak adanya luka bekas kejang sepanjang 0,2 cm
Aktifitas klien terbatas dan semua ADL dibantu oleh keluarga  dan perawat selama di RS.
Hasil pemeriksaan urin:
Protein                  +1
Leukosit               2-3
Eritrosit                3-4
Epithel                  +1
Creatinin              1,00
SGOT                   30-27
Hematologi:
MCV                    75,9
MCH                    22,9
MCHC                 37,3
Leukosit               12,700
Trombosit             37000


Itu tadi adalah Asuhan Keperawatan Eklamsia

baik Sekianlah artikel Asuhan Keperawatan Eklamsia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Asuhan Keperawatan Eklamsia dengan alamat link https://nursingcyberku.blogspot.com/2013/11/asuhan-keperawatan-eklamsia.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL UJI KOMPETENSI PERAWAT NERS / D3 2018

SOAL UJI KOMPETENSI PERAWAT NERS / D3 2018

CARA MENGATASI BATREY CEPAT LOW PADA ANDROID